Rabu

PEMERINTAHAN YANG BERORIENTASI HASIL: MEMBIAYAI HASIL BUKAN MASUKAN


Pemerintah birokratis tradisional memfokuskan pada masukan bukan outcome. Mereka membiayai sekolah-sekolah berdasarkan jumlah anak yang mendaftar; member kesejahteraan tunjangan berdasarkan jumlah orang miskin yang memenuhi syarat; departemen kepolisian berdasarkan pada taksiran polisi mengenai jumlah petugas yang dibutuhkan untuk memerangi kejahatan. Sedikit sekali perhatian yang mereka berikan pada outcome- pada hasil. Tidak peduli seberapa baik prestasi anak-anak di satu sekolah dibanding sekolah lain, berapa banyak orang miskin yang dibebaskan dari tunjangan kesejahteraan karena memperoleh pekerjaan-pekerjaan yang mapan, berapa banyak tingkatan kejahatan atau seberapa aman perasaan masyarakat. Kenyataannya, sekolah, departemen kesejahteraan, dan departemen kepolisian biasanya memperoleh lebih banyak uang ketika mereka gagal; ketika anak-anak berprestasi jelek, daftar penerima tunjangan bertambah banyak, atau tingkat kejahatan meningkat.
Pemerintah wirausaha berusaha mengubah bentuk penghargaan dann insentif ini.  Para wirausahawan pemerintah tahu bahwa bila lembaga-lembaga dibiayai berdasarkan masukan, maka sedikit sekali alasan untuk berusaha keras mendapatkan kinerja yang lebih baik. Tetapi ketika mereka dibiayai berdasarkan keluaran, mereka menjadi obsesif dengan prestasi. Karena tidak mengukur hasil, pemerintahan-pemerintahan yang birokratis jarang sekali mencapai keberhasilan. Dengan begitu sedikitnya informasi mengenai hasil, pemerintah yang birokratis memberikan penghargaan kepada karyawan berdasarkan hal-hal lain: masa kerja, besar anggaran dan staf yang mereka manajemeni dan tingkat otoritas. Maka para karyawan mereka dengan penuh perhatian melindungi pekerjaan dan membangun kerajaan mereka, dengan mengejar anggaran dan staf yang lebih besar, serta otoritas yang lebih banyak. Warisan ini berlangsung terus karena ujian akhir dalam pemerintahan bukanlah kinerja melainkan pemilihan kembali. Sedangkan organisasi swasta memfokuskan pada hasil karena mereka akan hengkang dari bisnis bila angka-angka pentingnya negatif.  
Para pemimpin wirausaha mengembangkan cara-cara baru untuk mengukur dan memberikan penghargaan pada hasil.
§         UU Kemitraan Pelatihan Kinerja federal menciptakan suatu system yang berjalan hampir pada seluruh kontrak kinerja penjual jasa latihan dibayar sesuai dengan jumlah orang yang mereka tempatkan dalam pekerjaan, bukan jumlah orang yang mendaftar dalam pelatihan.
§         Sedikitnya sembilan negara bagian sekarang mengkaitkan pendidikan kejuruan dengan tigkat penempatan kerja.
§         Di Otorita Perumahan Louisville, jika hasil pengumpulan uang sewa dibawah 97%, atau waktu perputaran untuk apartemen yang kosong melebihi 14 hari, atau kondisi tempat merosot di bawah standar, para manajernya diberi peringatan. Jika masalahnya berlangsung terus maka mereka diganti.
§         Di Cook Country. Illiniois terbesar kedua di negara ini, pengadilan mencoba menggunakan kartu-kartu laporan bagi para hakim, yang berdasarkan pada penilaian dari para juri, saksi dan pengacara.
§         Enam negara bagian menguji standar kinerja untuk seluruh pengadilan, yang dikembangkan oleh National Center for State Courts dan Departemen Kehakiman AS.
§         Pemerintah melakukan perubahan dalam cara mereka membiayai pembangunan jalan raya.
§         Beberapa negara bagian bahkan menandatangani persetujuan kinerja dengan prasarana yang mengoperasikan pembangkit tenaga nuklir.


A.      Pemimpin Kinerja: Sunnyvale, California
Untuk melihat kekuatan penuh dari pengukuran kinerja, seseorang cukup mengunjungi Sunnyvale, CaliforniaSunnyvale mempunyai suatu kultur yang mendalam dalam teknologi informasi. Dalam manajer Sunnyvale mengukur kuantitas, kualitas dan biaya dari setiap jasa yang mereka berikan. Karena dewan kota mempunyai informasi ini, maka ia tidak lagi mengusilkan mata anggaran: dewan memberikan usulan pada tingkat jasa. Sunnyvale menggunakan ribuan ukuran. Pada setiap area program, kota tersebut secara jelas menyampaikan  seperangkat tujuan (goals), seperangkat indikator kondisi masyarakat, seperangkat sasaran (objectives), dan seperangkat indikator kinerja . Tujuan( goals), memberikan lingkungan yang aman dan terjamin bagi orang lain dan kekayaan dalam masyarakat. Indikator kondisi masyarakat memberikan informasi kepada kota tersebut mengenai kualitas hidup saat ini. Misalnya:
ü Jumlah hari dimana ozon melebihi standar
ü Jumlah kecelakaan lalu lintas perjuta mil kendaraan.
ü Jumlah orang yang menerima bantuan untuk anak-anak tanggungan, dan
ü Jumlah orang pada atau dibawah garis kemiskinan.
Sasaran (objective) menetapkan target yang spesifik untuk setiap unit pemerintahan kota. Indikator kinerja, memberikan ukuran mutu pelayanan yang spesifik, yang mengungkapkan seberapa berhasil masing-masing unit dalam memenuhi sasarannya. Indikator-indikator itu meliputi angka-angka seperti:
ü Persentase pohon yang membutuhkan peremajaan yang diganti dalam dua bulan;
ü Persentase peserta pelatihan kerja yang memperoleh pekerjaan, gaji rata-rata mereka pada saat penempatan, dan tingkat kepuasan dari majikan mereka;
ü Persentase peserta dalam program rekreasi yang memberikan peringkat baik atau di atasnya terhadap program tersebut; dan
ü Jumlah keluhan terhadap berbagai fasilitas rekreasi.
B.       Kekuatan Pengukuran Kinerja
Organisasi-organisasi yang mengukur hasil kerja mereka meskipun mereka tidak menghubungkan pembiayaan atau imbalan dengan hasilnya menyadari bahwa informasi mengubah mereka.
1.        Apa yang Terukur Terlaksana
Tindakan yang sederhana menentukan ukuran sangatlah memberikan penerangan kepada banyak organisasi.
2.        Jika anda tidak mengukur hasil, anda tak dapat membedakan keberhasilan dengan kegagalan
3.        Jika anda tidak bisa melihat keberhasilan, anda tak bisa menghargainya
4.        Jika tidak menghargai keberhasilan, mungkin anda menghargai kegagalan
5.        Jika anda tidak dapat melihat keberhasilan, anda tidak dapat belajar darinya.
6.        Jika anda tidak dapat mengenali kegagalan, anda tidak dapat membetulkannya.
7.        Jika anda dapat menunjukkan hasil, anda dapat memenangkan dukungan masyarakat.


C.      Meletakkan Ukuran Kinerja Pada Pekerjaan
Sebagian organisasi menghubungkan pembayaran dengan kinerja. Sebagian lainnya menggunakan informasi kinerja terutama sebagai perangkat manajemen, yang digunakan secara kontinu untuk meningkatkan operasi mereka. Dan sebagian lainya lagi mengkaitkan pembelanjaan dengan hasil. Organisasi yang paling entrepreneurial berusaha untuk melakukan ketiga-tiganya.
1.        Membayar Kinerja
Strategi yang paling umum adalah upah kinerja: sejenis system penilaian jasa atau bonus bagi perorangan dan atau kelompok yang berprestasi tinggi. Phoenix, Sunnyvale, Visalia, dan banyak lagi organisasi lain melakukan praktek ini.
2.        Memanajemeni Kinerja
Dalam  hierarki praktek manajemen, manajemen berdasarkan hasil lebih efektif dari manajemen berdasarkan terkaan dan manajemen berdasarkan sasaran. Salah satu pendekatan yang digunakan oleh semakin banyak pemerintahan adalah Manajemen Mutu Terpadu (TQM) oleh W. Edwards Deming.
3.        Penganggaran Untuk Hasil
Organisasi yang berorientasi hasil akhirnya menyadari bahwa mereka perlu mengembangkan system anggaran yang membiayai hasil ketimbang masukan.  Pada bulan November 1989, rekan Bob Stone, Gerald Kauvar, menyelenggarakan konferensi 14 negara mengenai penganggaran dan pertahanan. Keempat belas negara sepakat bahwa “sebuah system manajemen sumber daya pertahanan modern harus mencakup:
ü      Pengetahuan tentang biaya penuh;
ü      Anggaran gabungan (yaitu non-mata anggaran);
ü      Desentralisasi control atas uang dan personalia baik militer maupun sipil;
ü      Kebebasan dari peraturan yang tidak perlu (yang dipaksakan secara intern maupun ekstern)
ü      Pertanggungjawaban atas hasil misi.

  
  
KESIMPULAN
Pemerintah birokratis tradisional memfokuskan pada masukan bukan outcome. Sedikit sekali perhatian yang mereka berikan pada outcome- pada hasil. Para pemimpin wirausaha mengembangkan cara-cara baru untuk mengukur dan memberikan penghargaan pada hasil. Untuk melihat kekuatan penuh dari pengukuran kinerja, seseorang cukup mengunjungi Sunnyvale, CaliforniaSunnyvale mempunyai suatu kultur yang mendalam dalam teknologi informasi. Dalam manajer Sunnyvale mengukur kuantitas, kualitas dan biaya dari setiap jasa yang mereka berikan. Pada setiap area program, kota tersebut secara jelas menyampaikan  seperangkat tujuan (goals), seperangkat indikator kondisi masyarakat, seperangkat sasaran (objectives), dan seperangkat indikator kinerja .
Adapun kekuatan pengukuran kinerja, antara lain; apa yang terukur terlaksana, jika anda tidak mengukur hasil, anda tak dapat membedakan keberhasilan dengan kegagalan, jika anda tidak bisa melihat keberhasilan, anda tak bisa menghargainya, jika tidak menghargai keberhasilan, mungkin anda menghargai kegagalan, jika anda tidak dapat melihat keberhasilan, anda tidak dapat belajar darinya, jika anda tidak dapat mengenali kegagalan, anda tidak dapat membetulkannya, jika anda dapat menunjukkan hasil, anda dapat memenangkan dukungan masyarakat. Dalam hal meletakkan ukuran kinerja pada pekerjaan  Sebagian organisasi menghubungkan pembayaran dengan kinerja. Sebagian lainnya menggunakan informasi kinerja terutama sebagai perangkat manajemen, yang digunakan secara kontinu untuk meningkatkan operasi mereka. Dan sebagian lainya lagi mengkaitkan pembelanjaan dengan hasil. Organisasi yang paling entrepreneurial berusaha untuk melakukan keti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar